Lebak Mulai Inventarisasi Toponim Warisan Budaya
Lebak, Berita Toponimi - Lebak sebagai daerah yang kaya akan warisan budaya, menjadikannya surga petualangan budaya dan sejarah Banten disamping bentang alamnya yang mempesona. Kondisi tersebut membuat Pemerintah Kabupaten Lebak lebih fokus untuk menginventarisasi warisan budaya. Kegiatan ini mulai diinisiasi dengan terselenggaranya Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pembakuan Nama Rupabumi. Kegiatan dibuka oleh Asisten Pemerintahan Kabupaten Lebak, Bapak Alkadri, S.IP, M.Si. Dalam arahannya disampaikan bahwa kegiatan terkait penyelenggaraan pembakuan nama rupabumi dapat dimulai dengan proses pelaksanaan inventarisasi yang baik agar proses penelaahan di tingkat selanjutnya dapat berjalan lancar dan sesuai yang diharapkan.
Pada kegiatan tersebut perwakilan dari Badan Informasi Geospasial turut hadir. Materi pertama disampaikan oleh Wahyu Adi Yuliyanto tentang Penyelenggaraan Pembakuan Nama Rupabumi yang kemudian dilanjutkan dengan materi mengenai Prosedur Inventarisasi menggunakan SAKTI (Sistem Akuisisi Data Toponim Indonesia) yang disampaikan oleh Andreas Kelvin Pujianto. Pemateri menyampaikan bahwa data nama rupabumi (toponim) memiliki beragam manfaat, tidak hanya sekedar tertib administrasi. Data toponim yang akurat dan lengkap dapat digunakan untuk mengetahui asal usul suatu wilayah sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pemanfaatannya, seperti untuk keperluan pelestarian warisan budaya serta dapat digunakan untuk promosi pariwisata.
Secara umum terdapat 3 (tiga) tahapan utama yaitu Inventarisasi, Penelaahan, dan Penetapan. Inventarisasi merupakan tahapan pengumpulan atau akuisisi data toponim di lapangan. Kemudian Penelaahan merupakan tahapan verifikasi atau pemeriksaan data. Terakhir, Penetapan berarti pembakuan terhadap nama rupabumi menjadi nama resmi pada Gazeter Nasional. Gazeter dapat digunakan untuk berbagai keperluan termasuk menertibkan penulisan nama rupabumi di lapangan. (WAY)