Kota Sukabumi dan BIG Latih Tim Kerja PNR dengan SAKTI
Kota Sukabumi, Berita Toponimi - Tugas yang diemban oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) salah satunya adalah memberikan pembinaan terkait pelaksanaan inventarisasi dan penelaahan kepada Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Selain mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan mengundang Tim Kerja Pembakuan Nama Rupabumi (PNR) dari daerah, BIG juga menerima undangan menjadi narasumber maupun menjadi fasilitator dalam kegiatan Bimtek yang diadakan oleh Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.
Bagian Tata Pemerintahan Kota Sukabumi mengundang BIG pada tanggal 6 hingga 9 Agustus 2019 sebagai narasumber dalam kegiatan “Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penggunaan SAKTI”. Kegiatan ini dihadiri oleh 60 (enam puluh) peserta dari perwakilan perangkat Kelurahan/Desa, Kecamatan, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait dan Bagian Tata Pemerintahan Pemerintah Kota untuk memberikan pembekalan, pengarahan, serta meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Tim Kerja PNR yang ada di Kota Sukabumi. Tim teknis diberikan pelatihan mulai dari mendaftar akun SAKTI, pengajuan tugas, praktek mengumpulkan data survei di lapangan, hingga memproses data untuk ditelaah oleh verifikator Kab./Kota.
Foto 1. Penyerahan cinderamata dari Pemkot Sukabumi
Kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Walikota Sukabumi Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Bapak Indrayuli Nyata Ningrum, S.Sos, MM. Dalam sambutannya disampaikan bahwa kegiatan terkait penyelenggaraan pembakuan nama rupabumi dapat dimulai dengan proses pelaksanaan inventarisasi yang baik agar proses penelaahan di tingkat selanjutnya dapat berjalan lancar dan sesuai yang diharapkan. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi dari Kepala Bidang Toponim, PPRT-BIG, Harry Ferdiansyah, ST., M.Sc tentang Penyelenggaraan Pembakuan Nama Rupabumi. Beliau menyampaikan bahwa data nama rupabumi memiliki berbagai manfaat. Abai toponim dapat berakibat fatal karena dibalik sebuah nama terdapat tujuan dan makna dari pemberian namanya. Contohnya pada nama rupabumi di Provinsi DKI Jakarta yang mengandung kata "rawa" yang identik dengan perairan seperti Rawamangun, Rawasari, Rawajati, Kampung Rawa, Rawa Buaya dan Rawa Badak. Sesungguhnya nama-nama tersebut merupakan isyarat dari pendahulu kita bahwasanya daerah tersebut merupakan area yang tergenang air, sehingga masyarakat dapat lebih waspada dan mengantisipasinya di masa mendatang.
Siang harinya kegiatan dilanjutkan dengan pembekalan mengenai cara menggunakan aplikasi SAKTI dan persiapan praktik lapangan yang dipandu oleh Andreas Kelvin Pujianto dan tim pendamping dari BIG. Praktik lapangan dilangsungkan keesokan harinya di daerah Taman Kota Lapang Merdeka sampai dengan Masjid Agung dengan membagi peserta kedalam beberapa kelompok. Para peserta sangat antusias dan bersemangat dalam melakukan inventarisasi data menggunakan aplikasi android SAKTI. Panitia berharap bahwa selepas pelatihan ini tim kerja akan langsung dapat menerapkannya di lapangan sehingga tim BIG senantiasa mendampingi dan memastikan bahwa peserta dapat menerima dengan baik terkait pembekalan yang diperlukan.
Foto 2. Kegiatan praktik lapangan
Di sesi terakhir setelah survei lapangan, kegiatan dipandu oleh Arifah Trisnawati dari BIG dengan materi Cara Pemeriksaan Data Survei Toponim menggunakan layanan Webgis SAKTI. Peserta dipandu dalam proses unggah data serta cara pemeriksaan sehingga data dapat diterima oleh tingkat selanjutnya hingga pada akhirnya akan dibakukan. Semoga melalui kegiatan Bimtek ini, tim kerja Kota Sukabumi dapat menerapkannya dalam Penyelenggaraan Pembakuan Nama Rupabumi dengan baik. (AND)